Panduan Membangun Rumah Lengkap!

Perencanaan adalah hal yang penting dalam proses awal membangun rumah. Karena itu sangat berpengaruh terhadap semua tahapan atau proses hingga siap dihuni. Banyak perhitungan atau timeline agar rumah dapat terwujud sesuai dengan keinginannya dan juga harapan pemilik. 

Perencanaan Pembangunan Rumah

Perencanaan pembangunan rumah ini dimulai dari pertimbangan dana, ukuran bangunan, desain rumah hingga target penyelesaian. Dengan perencanaan yang bagus maka segala sesuatu akan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang kita inginkan dan harapkan sejak awal.

Karena apabila tidak sesuai dengan rencana misalnya terlalu lama penyelesaianya, maka akan berimbas pada dana. Dimana hal tersebut tentu akan sangat sensitif. Pemilihan tukang yang dapat bekerja secara profesional juga harus dipertimbangkan. Karena jika tidak profesional maka bangunan akan tidak sesuai harapan baik bentuk maupun ketahanannya.

Tidak ketinggalan pula pemilihan bahan baku yang berkualitas dan terpercaya. Sebelum memulai membangun maka alangkah lebih baik jika mencari informasi terkait konstruksi bangunan. Baik dari informasi tukang yang handal maupun melalui media sosial, bahkan survei jika dibutuhkan.

Desain rumah harus dibuat seminimalis mungkin selain menghemat bahan baku juga menghemat lahan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa harga lahan atau tanah semakin tahun semakin tinggi. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mendirikan rumah pada lahan yang luas, jika lahan tersebut merupakan warisan atau hadiah dari orang tua atau seseorang yang sudah menjadi miliknya.

Proses atau tahapan pembuatan Rumah

Untuk jenis rumah pribadi yang ingin dibangun sendiri, pada dasarnya tidak harus menunggu terkumpulnya dana yang besar dan cukup. Akan tetapi, prosesnya dapat dilakukan secara bertahap. Walaupun membutuhkan waktu yang lama, akan tetapi sesuai dengan dana yang dimiliki.

Untuk tipe rumah pribadi, ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:

Tahap Persiapan

Tahap ini terdiri atas pembersihan area atau lahan yang akan dibangun. Baik dari tumbuhan liar atau dari tumpukan sampah, karena awal lahan ini merupakan lahan kosong ataupun pekarangan. Selain itu, pada tahap ini juga dapat diselingi dengan pembuatan bedeng atau kerangka yang akan digunakan pada saat pembuatan.

Tahap pekerjaan awal

Pada tahap kedua ini diawali dengan pengukuran guna menentukan posisi dan batas bangunan yang akan di bangun. Dalam pengukuran ini juga dapat ditandai dengan patok atau papan serta benang yang berfungsi sebagai penanda. Selanjutnya adalah penggalian untuk pondasi bangunan dengan mempertimbangkan lebar serta dalam pondasi.

Dengan begitu, maka harus dipertimbangkan guna meminimalisir resiko membengkaknya dana dan pemakaian bahan produksi berlebih. Karena konstruksi yang digunakan untuk pembuatan pondasi cukup memakan banyak biaya seperti pembelian semen, pasir dan juga batu.

Pembuatan pondasi

Tahapan ini sangat penting sebagai dasar agar bangunan dapat bertahan dengan lama. Tahapan ini dimulai dari penggalian tanah, pemadatan tanah serta pengurugan tanah jika bangunan dekat dengan lahan miring serta untuk meratakannya. Pondasi disusun dari batu dan adukan antara semen dan pasir. Batu yang digunakan biasanya berupa batu kali atau batu lereng yang keras.

Pembuatan penyusunan beton

Pada tahap ini, di buat beton-beton yang kuat dengan cara di cor. Bahan yang digunakan adalah pasir, semen dan batu kerikil. Bagian ini biasanya terletak pada bagian atas pondasi atau sudut-sudut ruangan. Dimana didalamnya juga terdapat kerangka besi atau bedeng yang sudah di rancang. 

Kemudian prosesnya menggunakan papan kayu sebagai media untuk membentuk bahan tersebut. Kayu akan dibuka setelah bagian dalam padat dan kering.

Tahap pengerjaan dinding

Setelah melewati tahapan diatas barulah menyusun dinding dengan menggunakan batu bata atau batako maupun bata ringan atau yang sering disebut hebel. Untuk bisa menempel tentu membutuhkan semen serta pasir yang sudah diaduk. Oleh karenanya, perhitungan akan kebutuhan bata harus dicermati. Dan harus diperhatikan untuk mengisi ruang kusen, jendela maupun pintu.

Setelah penyusunan bata selesai, maka proses selanjutnya adalah memplester dinding, dengan tujuan agar memperoleh permukaan dinding yang rata. Baru tahap selanjutnya adalah pengacian dengan menggunakan bahan semen di semua lapisan dinding. Tahap ini juga biasanya dilakukan setelah dipasang kusen pada jendela dan pintu.

Tahap pembuatan kusen, jendela maupun pintu

Bahan kusen biasanya terbuat dari kayu maupun besi baja ringan. Hal itu diperuntukan agar jendela dan pintu dapat terpasang dengan rapi. Engsel, kunci ataupun handle juga dapat terpasang dengan baik.

Tahap rangka atap dan pemasangan genteng

Pada tahap ini juga perlu perhitungan agar sesuai dengan rencana awal. Bahan konstruksi yang digunakan untuk pembuatan atap adalah kayu ataupun bambu bahkan saat ini yang populer adalah besi baja ringan. Setelah kerangka tersusun rapi baik kerangka dasar ataupun usuk, maka selanjutnya dapat dipasang genteng. 

Genteng yang digunakan juga sesuai dengan selera baik yang terbuat dari tanah liat maupun dari baja. Usahakan menggunakan genteng berkualitas agar dapat bertahan lama dan tidak berlumut atau memudar.

Pemasangan Plafon

Pemasangan plafon ini berfungsi untuk melindungi dari sentuhan langsung dari atap. Sehingga akan terlihat lebih rapi. 

Tahap finishing

Pada tahap finishing lebih fokus pada bagian lantai. Pada bagian ini dapat dikombinasikan dengan bahan keramik atau yang sejenisnya. Setiap ruangan memiliki cara khas tersendiri. Misalnya keramik pada kamar mandi dipilih keramik dengan lapisan yang lebih kasar.

Pada bagian teras juga harus dirapikan serapi mungkin terutama pada bagian pinggir teras. Untuk memperindah bisa menggunakan keramik marmer atau yang lainnya. Tidak lupa tahap pengecatan yang disesuaikan dengan warna pilihan pemilik.

Tahap tambahan

Tahap tambahan ini berisi kegiatan merapikan atau membersihkan rumah serta penambahan peralatan dan aksesoris rumah. Jika memungkinkan juga penambahan pada bagian halaman rumah agar terlihat lebih rapi. Untuk memperindah lagi bisa ditambah dengan area taman ataupun kolam ikan.

Dengan begitu, rumah sudah bisa dihuni dengan nyaman dan sesuai dengan rencana awal. Itulah beberapa panduan membangun rumah agar sesuai dengan rencana awal. Maka dari itu perlunya perencanaan awal yang matang agar tercipta rumah sesuai dengan yang diimpikan. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama